
PEMANFAATAAN SEJARAH LOKAL MUSEUM SEKOLAH SLAWI SEBAGAI SARANA EDUKASI
Berdasarkan brosur yang penulis terima saat melakukan kunjungan pada tanggal 25 februari 2022 bahwa Museum Sekolah Slawi didirikan pada tanggal 15 Mei 1972 atas ide dari Bapak Karesno (Kepala Pendidikan Dasar dan Luar Biasa Provinsi Jawa Tengah). Saat itu beliau melihat sarana dan prasarana sekolah yang kurang terpelihara dengan baik. Sejalan dengan reorganisasi Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kab.Tegal c.q. seksi Kebudayaan dengan surat tanggal 3 Februari 1977 No.452/KPPK-33/D/II/1977. Kemudian mengusulkan kepada bidang muskala kanwil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah agar dibangun sebuah ruangan khusus untuk keperluan Museum Sekolah Dasar Slawi. Usulan tersebut disetujui dan telah terealisasi dengan dibangunnya Museum Sekolah Slawi. Museum Sekolah Slawi tidak hanya memiliki koleksi yang berhubungan dengan kegiatan pengajaran dari masa ke masa, akan tetapi barang barang bersejarah lainnya yang ditemukan oleh warga sekitar atau pihak pemerintah dapat diterima oleh pihak pengelola Museum sekolah, hal inilah yang seharusnya membuat Museum Sekolah Slawi menjadi media pembelajaran yang sangat menguntungkan.
Wawancara yang telah dilakukan oleh penulis dengan narasumber Bapak Mulyo Badawi S.Pd pada tanggal 26 Februari 2022 di Kantor Wilayah Kecamatan Kramat (KWK). Beliau memaparkan bahwa Museum Sekolah Slawi dapat dijadikan sebagai sarana edukasi dan rekreasi karena banyaknya benda benda bersejarah yang bisa dijadikan sebagai acuan pembelajaran bagi siswa, Museum Sekolah Slawi dapat dijadikan sarana rekreasi dan dibuka untuk umum, Namun karena adanya keterbatasan bangunan dari Museum Sekolah Slawi membuat penjadwalan pengunjung dari setiap sekolah yang akan berkunjung. Kemudian fungsi Museum Sekolah Slawi dapat dijadikan sebagai sarana rekreasi berdasarkan penuturan dari Bapak Mulyo Badawi S.Pd “setiap pengunjung tidak dikenakan biaya apapun” namun pengunjung dapat memberikan biaya secara sukarela yang diberikan kepada penjaga Museum guna pemeliharaan kebersihan.
Di dalam Museum Sekolah Slawi terdapat dua ruangan yang berisikan benda benda bersejarah. Pada ruangan pertama, kita dapat melihat adanya benda-benda yang berkaitan dengan kegiatan pengajaran pada zaman dahulu seperti meja dan kursi yang menjadi satu rangkaian dan terbuat dari kayu, papan tulis, Sabak, Grip, Sempoa, Alat praktikum (alat ukur volume, timbanga dan pemberat, gelas ukur, alat peraga) serta ada beberapa relief keadaan sekolah dari masa ke masa seperti relief kisah Pangeran Sodana dan Dewi Manuhara di Candi Borobudur (sekolah abad VIII M) (gambar terlampir), relief lingkungan pesantren (sekolah pada abad pertengahan XV s/d XVII di Pabelan, Muntilan, Magelang ), relief Nyi Hajar Dewantara yang mengajar anak anak di ‘Taman Lare’ yang kemudian menjadi ‘Taman Siswa’ (1922 di Yogyakarta).
Pada ruangan kedua terdapat fosil situs Semedo berupa fragmen baik alat serpih, beliung, maupun fragmen hewan fertebrata maupun hewan laut (Marine); Prasasti Pangeran Benowo; Gelang kuningan; Gelang perunggu; kalung suasa; keris mbah Djinten merupakan pusaka yang dimiliki Mbah Djinten, ditemukan di desa Tembok Luwung kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal; uang Kepeng (terdapat 11 buah uang kepeng, berbentuk bulat dengan lubang berbentuk persegi di tengahnya dengan ukuran 0,7x0,7 cm. terdapat tulisan denga huruf Cina. Selain itu ada Cangkir batu, berbagai Mangkuk Cina, Kepala Arca Cina dan Arca Terakota.
Mengenai sasaran dibentuknya Museum Sekolah Slawi, mengutip dari brosur yang diberikan oleh penjaga Museum terkait dengan sejarah Museum Sekolah Slawi dan koleksi yang ada. Pada awalnya Museum Sekolah Slawi adalah proyek Museum Sekolah khusus Sekolah Dasar yang didirikan tanggal 15 Mei 1972 berdasarkan surat kepala Binsaralub Provinsi Jawa Tengah tanggal 3 Mei 1972 No. KPP/K-II/C.UM/72/332 bahwa Museum tersebut berisi tentang keperluan Museum Sekolah Dasar namun seiring dengan berjalanya waktu, banyak benda benda bersejarah seperti fosil fosil yang ditemukan di situs Semedo Kedungbanteng Kecamatan Suradadi sehingga berdasarkan penuturan dari Bapak Mulyo Badawi, S.Pd. sebelum dibangunya situs Semedo yang sekarang, benda benda yang ditemukan ditampung pada Museum Sekolah Slawi, setelah dibangunya situs Semedo semua fosil yang ditemukan ditaruh pada Museum Semedo atau situs Semedo. Namun ada beberapa fosil yang ditinggal dan sampai sekarang masih ada di Museum Sekolah Slawi seperti alat serpih, beliung, maupun fragmen hewan fertebrata maupun hewan laut (marine).
Merujuk berdasarkan surat kepala Binsaralub Provinsi Jawa Tengah tanggal 3 Mei 1972 No.KPP/K-II/C.UM/72/332 dan obsevasi serta hasil wawancara yang penulis lakukan dengan Bapak Mulyo Badawi, S.Pd sasaran di dirikannya Museum Sekolah Slawi tidak lagi untuk anak Sekolah Dasar, melainkan untuk jenjang SMP dan SMA/SMK serta dibuka untuk masyarakat umum.
Dari hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan mengenai “Pemanfaatan Sejarah Lokal Museum Sekolah Slawi sebagai Sarana Edukasi” maka dapat disimpulkan bahwa Museum Sekolah Slawi merupakan museum yang tidak hanya memiliki benda benda peninggalan kegiatan pembelajaran zaman dahulu melainkan, Museum Sekolah Slawi memiliki benda benda peninggalan sejarah seperti alat serpih, beliung, maupun fragmen hewan fertebrata maupun hewan laut (marine). Oleh karena itu Museum Sekolah Slawi dapat dijadikan sebagai sarana edukasi dan rekrasi melihat dari banyaknya benda-benda yang memiliki nilai sejarah yang layak untuk dijadikan sumber belajar, walaupun dengan adanya keterbatasan lahan serta minimnya fasilitas yang ada, namun Museum Sekolah Slawi tidak kehilangan eksistensinya dan tetap dapat menjadi Museum yang memberikan nilai edukasi dan rekreasi bagi siswa dan bagi mayarakat pada umumnya.
Kegiatan penulis saat observasi di “Museum Sekolah Slawi”
Disusun oleh : Mulia Anis, S.Pd / Guru Sejarah SMAN 1 Kramat
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
PENINGKATAN KOMPETENSI MENGIDENTIFIKASI KONSEP DAN METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MESALINVA (MEDIA SALINDIA CANVA) DI SMA
Setiyani, Setiyani. 2023. ‘’Laporan Penelitian Tindakan Kelas Peningkatan Kompetensi Mengidentifikasi Konsep dan Metode Penghitungan Pendapatan Nasional Menggunaka
Daftar Ulang PPDB 2023
Selamat kami ucapkan kepada Calon Peserta Didik (CPD) yang dinyatan diterima di SMA Negeri 1 kramat. CPD yang dinyatakan diterima di SMA Negeri 1 Kramat wajib melakukan Daftar Ulang pad
Menyusun Best Practices Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Mengedalikan Emosi
Menyusun Best Practices Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi
Pengumuman Kelulusan Siswa Kelas XII TP 2022/2023
Berdasarkan hasil Rapat Pleno Kelulusan yang di laksanakan pada tanggal 3 Mei 2023, diumumkan kepada seluruh peserta didik kelas XII SMAN 1 Kramat TP 2022/2023 Bahwa peserta didik yang
PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL PADA MATERI REVOLUSI INDUSTRI DAN PENGARUHNYA BAGI KEHIDUPAN UMAT MANUSIA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 KRAMAT TAHUN 2021/2022
Disusun oleh : Mulia Anis, S.Pd No. UKG : 202000344777 Jabatan : Guru Mata Pelajaran Sejarah Instansi : SMA Negeri 1 Kramat A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendi