
PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL PADA MATERI REVOLUSI INDUSTRI DAN PENGARUHNYA BAGI KEHIDUPAN UMAT MANUSIA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 KRAMAT TAHUN 2021/2022
Disusun oleh : Mulia Anis, S.Pd
No. UKG : 202000344777
Jabatan : Guru Mata Pelajaran Sejarah
Instansi : SMA Negeri 1 Kramat
A. Latar Belakang Masalah
Tujuan pendidikan merupakan suatu komponen sistem pendidikan yang menempati kedudukan dan fungsi sentral. Oleh karena itu, guru perlu memahami dengan baik tujuan pendidikan, agar guru dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan.
Proses pembelajaran dalam mencapai tujuannya tercantum dalam Tujuan Nasional Pendidikan, tentunya tidak terlepas dari tiga komponen penting di dalamnya. Tiga komponen tersebut yaitu: (1) Guru; (2) Peserta Didik; dan (3) Sumber Belajar. Guru merupakan komponen penting dalam pembelajaran, seorang guru memiliki tanggung jawab untuk dapat mencerdaskan peserta didik dalam tingkat pemahaman tertentu. Selain guru, peserta didik juga memiliki peranan penting di dalam proses pembelajaran. Peserta didik merupakan objek dalam proses pembelajaran, dimana pemahaman peserta didik dapat berkembang terus sesuai dengan kemampuan dari masing-masing individu. Namun, saat ini peranan peserta didik bukan hanya sebagai penerima materi saja, melainkan peserta didik sebagai subjek yang dapat mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan potensi masing-masing dari peserta didik. Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik dan guru untuk mempelajari bahan dan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Berdasarkan kondisi seperti diatas, maka guru dituntut untuk mengembangkan keahlian, pengetahuan dan perlu mengeksplorasi hal-hal baru. Selain itu, kemampuan utama yang harus dimiliki oleh guru adalah dalam menerapkan model dan strategi pembelajaran. Hal ini dapat diartikan bahwa seorang guru khususnya guru sejarah tidak hanya dituntut untuk menguasai materi yang akan diajarkan, melainkan mampu menyampaikan dengan baik pengetahuan yang dimiliki kepada peserta didik.
Salah satu faktor penting dalam proses pembelajaran adalah minat belajar yang ada pada setiap peserta didik. Adanya minat belajar yang kuat membuat peserta didik belajar dengan tekun sehingga hasil belajar peserta didik menjadi meningkat. Terdapat berbagai cara atau teknik yang dapat digunakan dalam mengembangkan minat peserta didik untuk belajar sejarah dengan baik. Teknik ataupun cara ini dapat dilakukan dengan memberikan variasi di dalam model pembelajaran yang telah ditentukan.
Slameto, menerangkan minat adalah “Kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu”. Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat adalah ketertarikan atau kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan atau terlibat terhadap sesuatu hal karena menyadari pentingnya atau bernilainya hal tersebut (Slameto, 2003: 57). Salah satu fungsinya guru juga harus bisa memotivasi siswa agar minat belajarnya meningkat. Sehingga untuk meningkatkan minat belajar siswa diperlukan usaha atau upaya agar tujuan dari kegiatan belajar dan pembelajaran tercapai secara maksimal. Sering kali, didapati siswa yang susah untuk diatur karena memang jelas antara siswa yang satu dengan siswa yang lain kemampuan kognitif, afektifnya juga berbeda.
Pendidikan merupakan komponen penting kehidupan manusia. Pendidikan menjadi salah satu faktor penting dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Orientasi Pendidikan di era sekarang lebih berpusat pada peserta didik atau dapat disebut dengan student center. Saat ini dunia telah memasuki era digital dan globalisasi, era ini disebut revolusi industry 4.0 yang ditandai dengan meningkatnya konektivitas, interaksi serta perkembangan sistem digital, kecerdasan artifisial, dan virtual. Sehingga, terjadi transformasi kehidupan menuju ke platform digital. Era revolusi industri 4.0 ini membuat kehidupan mengalami perubahan-perubahan, begitu juga di dunia pendidikan.
Perubahan pendidikan di Indonesia dimulai dengan penerapan pembelajaran abad-21 dalam proses pembelajaran. Pembelajaran abad-21 lebih mengedepankan empat keterampilan yaitu communication, collaboration, critical thinking and problem solving, dan creativity and innovation. Selain keterampilan abad ke-21, perubahan yang perlu dilakukan dalam dunia pendidikan adalah perubahan kemampuan berpikir peserta didik dari yang semula LOTS (lower oder thinking skills) berubah kearah HOTS (Higher order thinking skills).
Permasalahan yang sering dihadapi oleh guru sebagai seorang pendidik adalah sarana dan prasarana penunjang pendidikan abad 21. Pembelajaran masih banyak dilakukan dengan cara konvensional yang lebih mengedepankan penyampaian dan pengulangan pengetahuan dengan media seadanya yang tersedia di sekolah. Padahal pembelajaran abad 21 menuntut guru untuk dapat mengembangkan inovasi dan kreativitas dalam mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman. Media pembelajaran yang sering digunakan dalam pembelajaran masih sebatas presentasi menggunakan power point atau sebatas penggunaan lembar kegiatan peserta didik dalam kelas. Penggunaan teknologi dalam pembelajaran masih sangat minim.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu dilakukan penelitian untuk meningkatkan minat belajar peserta didik dengan memanfaatkan media pembelajaran berupa audio visual. Dalam penggunaan media ini guru terlebih dahulu menyiapkan media pembelajaran berupa gambar-gambar yang berkaitan dengan materi revolusi industry yang dibuat melalui power point dan video yang sebelumnya sudah guru download melalui youtube.
Untuk lebih menunjang keberhasilan penggunaan media pembelajaran audio visual dalam pembelajaran ini, dipilih model pembelajaran berbasis masalah atau problem based learning (PBL). Pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran yang mengedepankan strategi pembelajaran dengan menggunakan masalah dari dunia nyata sebagai konteks peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep esensial dari materi yang dipelajarinya. Dalam PBL peserta didik dituntut untuk mampu memecahkan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari (kontekstual). Dengan kata lain, PBL membelajarkan peserta didik untuk berpikir secara kritis dan analitis, serta mencari dan menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Setelah melaksanakan pembelajaran sejarah dengan model problem based learning (PBL) berbantu media audio visual, penulis menemukan bahwa proses dan minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran meningkat lebih baik daripada pembelajaran sebelumnya. Ketika Pembelajaran sejarah pada materi revolusi industri dengan model problem based learning (PBL) berbantukan media audio visual di kelas XI IPS 1 diterapkan, ternyata terdapat peningkatan pada proses dan minat belajar peserta didik. Praktik pembelajaran yang berhasil baik ini penulis simpulkan sebagai sebuah best practice pembelajaran dengan model problem based learning.
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan ini adalah kegiatan pembelajaran sejarah dengan menerapkan model problem based learning dengan berbantu media audio visual materi revolusi industri di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kramat tahun Pelajaran 2022/2023
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan laporan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dan peserta didik dalam pembelajaran sejarah dengan penerapan model problem based learning dengan berbantu media audio visual materi revolusi industri di kelas XI IPS 1 tahun Pelajaran 2022/2023
Untuk lebih lengkapnya dapat di download dari link berikut ini
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
PENINGKATAN KOMPETENSI MENGIDENTIFIKASI KONSEP DAN METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MESALINVA (MEDIA SALINDIA CANVA) DI SMA
Setiyani, Setiyani. 2023. ‘’Laporan Penelitian Tindakan Kelas Peningkatan Kompetensi Mengidentifikasi Konsep dan Metode Penghitungan Pendapatan Nasional Menggunaka
Daftar Ulang PPDB 2023
Selamat kami ucapkan kepada Calon Peserta Didik (CPD) yang dinyatan diterima di SMA Negeri 1 kramat. CPD yang dinyatakan diterima di SMA Negeri 1 Kramat wajib melakukan Daftar Ulang pad
Menyusun Best Practices Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Mengedalikan Emosi
Menyusun Best Practices Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi
Pengumuman Kelulusan Siswa Kelas XII TP 2022/2023
Berdasarkan hasil Rapat Pleno Kelulusan yang di laksanakan pada tanggal 3 Mei 2023, diumumkan kepada seluruh peserta didik kelas XII SMAN 1 Kramat TP 2022/2023 Bahwa peserta didik yang
PEMANFAATAAN SEJARAH LOKAL MUSEUM SEKOLAH SLAWI SEBAGAI SARANA EDUKASI
Berdasarkan brosur yang penulis terima saat melakukan kunjungan pada tanggal 25 februari 2022 bahwa Museum Sekolah Slawi didirikan pada tanggal 15 Mei 1972 atas ide dari Bapak K