Menyusun Best Practices Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Mengedalikan Emosi
Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Mengedalikan Emosi
Lokasi |
SMA Negeri 1 Kramat |
Lingkup Pendidikan |
Sekolah Menengah Atas |
Tujuan yang ingin dicapai |
Siswa dapat mengelola emosi dengan baik |
Penulis |
Cicik Wijayanti, S.Pd |
Tanggal |
21 Januari 2019 |
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini. |
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah : 1. Konseli marah ketika di ingatkan guru mapel untuk mengumpulkan tugas 2. Konseli marah jika teman mengingatkan untuk mengikuti kerja kelompok 3. Konseli marah ketika ditanya kenapa orang tua tidak menghadiri acara parenting di sekolah
Kondisi tersebut juga disebabkan oleh orangtua yang kurang memberikan perhatian kepada anaknya.
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan karena banyak siswa yang mengalami kondisi yang sama dan Guru mapel kadang kurang mengerti dengan kondisi siswa yang bermasalah, sehingga praktik ini selain diharapkan dapat memotivasi diri saya sendiri juga diharapkan bisa menjadi referensi bagi rekan guru lain
Peran dan tanggung jawab dalam praktik ini adalah sebagai guru BK mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses layanan secara efektif dengan menggunakan metode layanan yang tepat sehingga tujuan layanan dapat tercapai sesuai yang diharapkan |
Tantangan : Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat, |
Tantangan yang saya hadapi dalam pelaksanaan layanan ini adalah :
1. S i s w a m e r a s a m a s i h m a l u untuk menceritakan masalahnya. |
|
2. Pada saat proses konseling siswa masih merasa agak tidak percaya bahwa masalahnya akan bisa teratasi dengan konseling 3. Siswa masih kurang percaya diri untuk untuk mengambil solusi atas masalah yang dialaminya. 4. Proses konseling dilakukkan pada saat jam pelajaran |
Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini |
Langkah-langkah yang saya ambil untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Konselor harus bisa meyakinkan Konseli untuk terbuka mengemukakan masalahnya. 2. Konselor harus memberikan penguatan kepada Konseli bahwasanya tujuan konseling adalah untuk mengentaskan permasalahan. 3. Konselor harus memberikan penguatan bahwasanya Konseli mampu membuat solusi untuk permasalahannya dengan bantuan Konselor 4. Konselor meminta ijin kepada Guru Mapel yang mengampuh supaya Konseli bias diijinkan untuk mengikuti Konseling |
Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut |
1. Dampak dari Konseling Individu diimplementasikan dalam bentuk perubahan tingkah laku Konseli yang dapat mengendalikan emosinya. 2. Penggunaan Pendekatan Gestalt teknik Kursi Kosong membuat Konseli dapat mengentaskan permasalahan yang dialaminya yaitu pertentangan antara Top dog dan Under dog dengan tujuan mengakhiri konflik-konflik dengan jalan memutuskan urusan-urusan yang tidak selesai yang berasal dari masa lampau konseli.
Dalam proses Konseling berlangsung, dengan menggunakan pendekatan dan teknik tersebut respon dari lingkungan |
|
sekitar yaitu dari Konseli, teman sejawat,Wali kelas dan Guru Pamong, Dosen memberikan respon positif diantaranya sebagai berikut : 1. Konseli merasa senang dan lega dengan proses Konseling karena mereka dapat menceritakan masalah yang selama ini ada pada dirinya. 2. Dari rekan sejawat dan Wali kelas : Sudah ada perubahan yang lebih baik pada diri Konseli. 3. Dosen dan Guru Pamong : Proses konseling dapat berjalan dengan baik.
Faktor keberhasilan Konseling ini sangat ditentukan oleh proses konseling yang berjalan dengan baik karena konseli mau terbuka dengan menceritakan masalahnya dan mampu mengabil solusi dari permasalahannya, serta Konselor menggunakan pendekatan dan teknik yang tepat untuk masah yang ada pada Konselli, dan adanya perubahan perilaku pada diri Konseli
Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang sudah dilakukan Guru BK harus bisa menggunakan pendekatan dan teknik yang tepat dalam memberikan layanan kkonseling. |
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PELAKSANAKAN RENCANA AKSI 1
KELEBIHAN |
KEKURANGAN |
l Guru BK mebiasakan diri untuk menggunakan pendekatan dan teknik yang tepat dalam konseling l Konseli terbuka dalam menceritakan masalahnya dan bisa mengambil solusi untuk permasalahannya l Adanya perubahan tingkahlaku pada diri konseli |
l Persiapan layanan yang kurang matang l Manajemen waktu layanan yang kurang baik
|
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
PENINGKATAN KOMPETENSI MENGIDENTIFIKASI KONSEP DAN METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MESALINVA (MEDIA SALINDIA CANVA) DI SMA
Setiyani, Setiyani. 2023. ‘’Laporan Penelitian Tindakan Kelas Peningkatan Kompetensi Mengidentifikasi Konsep dan Metode Penghitungan Pendapatan Nasional Menggunaka
Daftar Ulang PPDB 2023
Selamat kami ucapkan kepada Calon Peserta Didik (CPD) yang dinyatan diterima di SMA Negeri 1 kramat. CPD yang dinyatakan diterima di SMA Negeri 1 Kramat wajib melakukan Daftar Ulang pad
Pengumuman Kelulusan Siswa Kelas XII TP 2022/2023
Berdasarkan hasil Rapat Pleno Kelulusan yang di laksanakan pada tanggal 3 Mei 2023, diumumkan kepada seluruh peserta didik kelas XII SMAN 1 Kramat TP 2022/2023 Bahwa peserta didik yang
PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL PADA MATERI REVOLUSI INDUSTRI DAN PENGARUHNYA BAGI KEHIDUPAN UMAT MANUSIA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 KRAMAT TAHUN 2021/2022
Disusun oleh : Mulia Anis, S.Pd No. UKG : 202000344777 Jabatan : Guru Mata Pelajaran Sejarah Instansi : SMA Negeri 1 Kramat A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendi
PEMANFAATAAN SEJARAH LOKAL MUSEUM SEKOLAH SLAWI SEBAGAI SARANA EDUKASI
Berdasarkan brosur yang penulis terima saat melakukan kunjungan pada tanggal 25 februari 2022 bahwa Museum Sekolah Slawi didirikan pada tanggal 15 Mei 1972 atas ide dari Bapak K